Another day, another story...
Itu kata orang. Ada cerita menarik setiap harinya yang akan kita temui. Pertanyaannya, kita sadar atau tidak ya.
Perubahan hari, perubahan kehidupan. Perubahan itu diiringi dengan pertumbuhan. Seperti tanaman, kita juga tumbuh menjadi pribadi yang berbeda. Pribadi baik ataukah buruk, kita sendiri yang menentukan.
Saya mengalami dua kali fase pertumbuhan, dan saya menerima pukulan hebat dalam kehidupan saya. Dalam keadaan itu, saya dipaksa harus segera tumbuh. Tidak ada pilihan lain.
Pukulan pertama saya terima ketika saya berumur 9 tahun. Saya menyaksikan perpisahan orang tua saya. Saya dan adik dibawa oleh Mama keluar dari rumah dan pindah ke rumah Opa-Oma. Sebagai seorang kakak, yang saya pikirkan adalah adik saya. Bagaimana saya harus bisa membantu Mama menjaga adik laki-laki saya di kala beliau bekerja. Saya tidak bisa lagi menjadi anak perempuan kesayangan Papa. Bertahun-tahun saya menjaga adik saya, lambat laun peran itu berubah. Kini adik saya yang menjaga saya. Kami saling menjaga satu sama lain.
Pukulan kedua, ketika tahun 2014 saya kehilangan Mama. Selama setahun, Mama berjuang dengan penyakit kanker. Tiba-tiba kehidupan saya berubah 180 derajat. Saya tidak bisa memikirkan diri sendiri saja. Ada Mama yang butuh perhatian. Ketika Mama harus meninggalkan kami selamanya, saya kembali dipaksa tumbuh. Menghadapi kenyataan bahwa Mama tidak akan ada secara fisik ketika saya berkeluarga. Anak-anak saya nantinya tidak akan bisa merasakan kasih sayang neneknya secara fisik.
Life must go on,,,
Saya pun harus bisa menerima kenyataan ini. Bukankah Tuhan menguji hamba-Nya sebagai bukti Dia cinta kepada umat-Nya? Saya bersyukur atas apa yang saya lalui. Membuat saya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kuat. Tidak gampang tumbang menghadapi masalah.
Saya memang tumbuh dalam keluarga yang tidak lengkap, tapi saya percaya akan ada yang mengisi kekosongan itu...
*Hari 2 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 6 Maret: Semua Bertumbuh
Kapan pertama kali Anda benar-benar merasa seperti bertumbuh (jika pernah)?
Itu kata orang. Ada cerita menarik setiap harinya yang akan kita temui. Pertanyaannya, kita sadar atau tidak ya.
Perubahan hari, perubahan kehidupan. Perubahan itu diiringi dengan pertumbuhan. Seperti tanaman, kita juga tumbuh menjadi pribadi yang berbeda. Pribadi baik ataukah buruk, kita sendiri yang menentukan.
Saya mengalami dua kali fase pertumbuhan, dan saya menerima pukulan hebat dalam kehidupan saya. Dalam keadaan itu, saya dipaksa harus segera tumbuh. Tidak ada pilihan lain.
Pukulan pertama saya terima ketika saya berumur 9 tahun. Saya menyaksikan perpisahan orang tua saya. Saya dan adik dibawa oleh Mama keluar dari rumah dan pindah ke rumah Opa-Oma. Sebagai seorang kakak, yang saya pikirkan adalah adik saya. Bagaimana saya harus bisa membantu Mama menjaga adik laki-laki saya di kala beliau bekerja. Saya tidak bisa lagi menjadi anak perempuan kesayangan Papa. Bertahun-tahun saya menjaga adik saya, lambat laun peran itu berubah. Kini adik saya yang menjaga saya. Kami saling menjaga satu sama lain.
Pukulan kedua, ketika tahun 2014 saya kehilangan Mama. Selama setahun, Mama berjuang dengan penyakit kanker. Tiba-tiba kehidupan saya berubah 180 derajat. Saya tidak bisa memikirkan diri sendiri saja. Ada Mama yang butuh perhatian. Ketika Mama harus meninggalkan kami selamanya, saya kembali dipaksa tumbuh. Menghadapi kenyataan bahwa Mama tidak akan ada secara fisik ketika saya berkeluarga. Anak-anak saya nantinya tidak akan bisa merasakan kasih sayang neneknya secara fisik.
Life must go on,,,
Saya pun harus bisa menerima kenyataan ini. Bukankah Tuhan menguji hamba-Nya sebagai bukti Dia cinta kepada umat-Nya? Saya bersyukur atas apa yang saya lalui. Membuat saya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kuat. Tidak gampang tumbang menghadapi masalah.
Saya memang tumbuh dalam keluarga yang tidak lengkap, tapi saya percaya akan ada yang mengisi kekosongan itu...
*Hari 2 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 6 Maret: Semua Bertumbuh
Kapan pertama kali Anda benar-benar merasa seperti bertumbuh (jika pernah)?