Untuk tema kali ini, saya akan menuliskan ulang daftar lagu-lagu favorit saya.
Sebagai penggemar lagu-lagu EDM, saya menemukan beberapa lagu yang menginspirasi saya. Lagu-lagu ini menemani saya dalam masa-masa bahagia dan sedih dalam hidup saya. Saya pertama kali bersentuhan dengan lagu EDM tahun 2004 dan ratusan lagu sudah saya dengarkan. Mempersempitnya menjadi 10 lagu, pekerjaan yang tidak mudah.
Apa saja lagu-lagu itu? Berikut 10 lagu yang wajib ada di playlist saya:
DJ RAM feat Susana – Ramelia (Tribute to Amelia)
Mungkin ini adalah lagu paling personal untuk saya karena bercerita mengenai kenangan seseorang yang kita sayangi. Bulan Juli lalu, saya kehilangan ibu saya karena kanker. Jadi lagu ini kurang lebih menggambarkan perasaan saya ketika beliau meninggalkan keluarga kecil kami.
Tiesto – Lethal Industry
Inilah lagu pertama yang membawa saya ke dunia EDM. Saya tersihir dengan melodi yang diciptakan Tiesto. Menurut saya ketika itu, sangat futuristik. Bahkan ada saat-saat dimana saya harus ditemani tidur dengan lagu ini. Sampai sekarang, lagu ini saya jadikan ringtone SMS saya dan selalu sukses membuat orang menengok dimanapun saya berada.
Armin van Buuren feat Justine Suissa – Burned With Desire
Ini adalah lagu yang membuat saya tergila-gila pada DJ asal Belanda ini. Entah kenapa, liriknya membius saya. Mungkin karena ketika saya mendengar lagu ini, saya baru saja putus dengan mantan pacar saya ketika itu hehehe. Pertama kali saya mendengar istilah State Of Trance dan menjadi penggemar Armin van Buuren.
DJ Naro – Shed My Skin
Saya masih ingat pertama kali saya mendengar lagu ini. Ketika itu kami harus membuat tugas produksi siaran di Lab TV. Sambil menghias set, salah satu teman saya memasang lagu ini untuk menemani pekerjaan kami. Inilah DJ Indonesia pertama yang saya dengar dan langsung jatuh cinta mendengar liriknya. Wajib ada dalam setiap playlist yang saya buat hingga hari ini. Aduh ketauan umurnya deh ^^
Martin Solveig – The Night Out
Lagu yang akan selalu saya pasang jika saya sedang jalan-jalan di malam hari sepulang kerja. Walaupun lagu ini bercerita tentang sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan di malam hari, namun melodinya yang ceria cocok jika saya dengarkan ketika malam hari dan berjalan sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin. Tidak lagi peduli macet, hanya saya, iPod dan musik berjalan menyusuri trotoar jalan protokol.
Robert Miles – Fable
Saat saya pertama kali mendengar lagu ini, dengan malu saya akui bahwa saya mengira bahwa musiknya sejenis dengan Enigma. Justru tahun 2014 saya baru tahu kalau Robert Miles adalah seorang DJ. Maafkan saya. Namun harus saya akui lagu ini sukses membawa saya ke alam mimpi kalau saya mulai insomnia.
Sebastian Ingrosso & Tommy Trash feat John Martin – Reload
Jujur saya pertama kali mendengar lagu ini ketika saya menghadiri Djakarta Warehouse Project 2013 lalu. Ketika saya mendengarkan kembali lagu ini secara lengkap, liriknya sangat positif. Kehidupan membawa kita dalam posisi menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Yang harus diingat adalah, kita bertahan karena adanya cinta dari sekeliling kita.
Hardwell feat Amba Shepherd – Apollo
Saya termasuk telat mengetahui tentang Hardwell. Walaupun lagu pertama yang saya dengar adalah Spaceman, tapi lagu inilah yang membuat saya terpana. Lagu ini saya dengar di saat saya sedang menjaga ibu saya di rumah sakit. Memandangi wajahnya, saya merasa dia mengajarkan saya untuk tegar menghadapi cobaan. Liriknya selalu menginspirasi saya untuk bertahan.
Alesso vs OneRepublic – If I Lose Myself
Sering saya mendengar lagu ini tapi saya tidak pernah tahu judulnya bahkan milik siapa lagu ini. Iseng browsing YouTube, barulah saya tahu ini adalah lagu OneRepublic yang di-remix oleh Alesso. Terus terang, musiknya ngajak joget. Liriknya puitis, ciri khas dari OneRepublic. Selalu saya mainkan di saat saya lagi suntuk mengerjakan laporan.
David Guetta feat Kelly Rowland – When Love Takes Over
Setelah saya vakum mendengarkan EDM selama beberapa tahun, lagu inilah yang membawa saya kembali ke jenis musik ini. Saya melihat penampilan David Guetta di World Music Award membawakan lagu ini dan tanpa sadar saya sudah bergoyang. Keesokan harinya, saya menjelajahi YouTube dan menemukan banyak lagu di genre EDM. Saya merasa terlahir kembali.
Saya percaya, setiap orang punya soundtrack dalam kehidupan mereka. Kalau ada anggapan EDM tidak bisa menjadi soundtrack seseorang, saya tidak setuju. Saya selalu percaya bahwa musik adalah salah satu cara untuk merefleksikan kehidupan kita, senang ataupun sedih. Apapun jenis musiknya, ketika kita mengidentifikasikan bahwa “Benar, ini lagu pas sama gue!” tidak ada yang salah dengan pilihan itu.
This is my story. What’s yours?
*Hari 42 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 15 April: Kepuasan sebuah daftar
Siapa yang tidak suka daftar? Jadi tuliskan sebuah daftar! Lima potong pizza terbaik di kota Anda, sepuluh alasan disko tidak akan pernah mati, tiga rahasia kebahagiaan — apapun itu, buat saja daftarnya.
Sebagai penggemar lagu-lagu EDM, saya menemukan beberapa lagu yang menginspirasi saya. Lagu-lagu ini menemani saya dalam masa-masa bahagia dan sedih dalam hidup saya. Saya pertama kali bersentuhan dengan lagu EDM tahun 2004 dan ratusan lagu sudah saya dengarkan. Mempersempitnya menjadi 10 lagu, pekerjaan yang tidak mudah.
Apa saja lagu-lagu itu? Berikut 10 lagu yang wajib ada di playlist saya:
DJ RAM feat Susana – Ramelia (Tribute to Amelia)
Mungkin ini adalah lagu paling personal untuk saya karena bercerita mengenai kenangan seseorang yang kita sayangi. Bulan Juli lalu, saya kehilangan ibu saya karena kanker. Jadi lagu ini kurang lebih menggambarkan perasaan saya ketika beliau meninggalkan keluarga kecil kami.
Tiesto – Lethal Industry
Inilah lagu pertama yang membawa saya ke dunia EDM. Saya tersihir dengan melodi yang diciptakan Tiesto. Menurut saya ketika itu, sangat futuristik. Bahkan ada saat-saat dimana saya harus ditemani tidur dengan lagu ini. Sampai sekarang, lagu ini saya jadikan ringtone SMS saya dan selalu sukses membuat orang menengok dimanapun saya berada.
Armin van Buuren feat Justine Suissa – Burned With Desire
Ini adalah lagu yang membuat saya tergila-gila pada DJ asal Belanda ini. Entah kenapa, liriknya membius saya. Mungkin karena ketika saya mendengar lagu ini, saya baru saja putus dengan mantan pacar saya ketika itu hehehe. Pertama kali saya mendengar istilah State Of Trance dan menjadi penggemar Armin van Buuren.
DJ Naro – Shed My Skin
Saya masih ingat pertama kali saya mendengar lagu ini. Ketika itu kami harus membuat tugas produksi siaran di Lab TV. Sambil menghias set, salah satu teman saya memasang lagu ini untuk menemani pekerjaan kami. Inilah DJ Indonesia pertama yang saya dengar dan langsung jatuh cinta mendengar liriknya. Wajib ada dalam setiap playlist yang saya buat hingga hari ini. Aduh ketauan umurnya deh ^^
Martin Solveig – The Night Out
Lagu yang akan selalu saya pasang jika saya sedang jalan-jalan di malam hari sepulang kerja. Walaupun lagu ini bercerita tentang sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan di malam hari, namun melodinya yang ceria cocok jika saya dengarkan ketika malam hari dan berjalan sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin. Tidak lagi peduli macet, hanya saya, iPod dan musik berjalan menyusuri trotoar jalan protokol.
Robert Miles – Fable
Saat saya pertama kali mendengar lagu ini, dengan malu saya akui bahwa saya mengira bahwa musiknya sejenis dengan Enigma. Justru tahun 2014 saya baru tahu kalau Robert Miles adalah seorang DJ. Maafkan saya. Namun harus saya akui lagu ini sukses membawa saya ke alam mimpi kalau saya mulai insomnia.
Sebastian Ingrosso & Tommy Trash feat John Martin – Reload
Jujur saya pertama kali mendengar lagu ini ketika saya menghadiri Djakarta Warehouse Project 2013 lalu. Ketika saya mendengarkan kembali lagu ini secara lengkap, liriknya sangat positif. Kehidupan membawa kita dalam posisi menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Yang harus diingat adalah, kita bertahan karena adanya cinta dari sekeliling kita.
Hardwell feat Amba Shepherd – Apollo
Saya termasuk telat mengetahui tentang Hardwell. Walaupun lagu pertama yang saya dengar adalah Spaceman, tapi lagu inilah yang membuat saya terpana. Lagu ini saya dengar di saat saya sedang menjaga ibu saya di rumah sakit. Memandangi wajahnya, saya merasa dia mengajarkan saya untuk tegar menghadapi cobaan. Liriknya selalu menginspirasi saya untuk bertahan.
Alesso vs OneRepublic – If I Lose Myself
Sering saya mendengar lagu ini tapi saya tidak pernah tahu judulnya bahkan milik siapa lagu ini. Iseng browsing YouTube, barulah saya tahu ini adalah lagu OneRepublic yang di-remix oleh Alesso. Terus terang, musiknya ngajak joget. Liriknya puitis, ciri khas dari OneRepublic. Selalu saya mainkan di saat saya lagi suntuk mengerjakan laporan.
David Guetta feat Kelly Rowland – When Love Takes Over
Setelah saya vakum mendengarkan EDM selama beberapa tahun, lagu inilah yang membawa saya kembali ke jenis musik ini. Saya melihat penampilan David Guetta di World Music Award membawakan lagu ini dan tanpa sadar saya sudah bergoyang. Keesokan harinya, saya menjelajahi YouTube dan menemukan banyak lagu di genre EDM. Saya merasa terlahir kembali.
Saya percaya, setiap orang punya soundtrack dalam kehidupan mereka. Kalau ada anggapan EDM tidak bisa menjadi soundtrack seseorang, saya tidak setuju. Saya selalu percaya bahwa musik adalah salah satu cara untuk merefleksikan kehidupan kita, senang ataupun sedih. Apapun jenis musiknya, ketika kita mengidentifikasikan bahwa “Benar, ini lagu pas sama gue!” tidak ada yang salah dengan pilihan itu.
This is my story. What’s yours?
*Hari 42 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 15 April: Kepuasan sebuah daftar
Siapa yang tidak suka daftar? Jadi tuliskan sebuah daftar! Lima potong pizza terbaik di kota Anda, sepuluh alasan disko tidak akan pernah mati, tiga rahasia kebahagiaan — apapun itu, buat saja daftarnya.