"Don't judge a book by its cover..."
Kata orang sih begitu. Katanya jangan menilai sesuatu dari penampilan luarnya saja. Sering digunakan jika kita menilai seseorang. Kita harus mengenal seseorang lebih lama baru bisa menilai baik buruknya dia.
Begitu juga dengan buku. Kadang buku dengan sampul terjelek ternyata memiliki cerita bagus. Bahkan bisa sebaliknya, buku dengan sampul bagus ternyata ceritanya jelek banget. Kadang saya memilih buku berdasarkan review yang ada. Namun begitu ada beberapa buku yang langsung saya beli tanpa baca review hanya karena saya tertarik sampulnya.
Salah satunya adalah buku Harry Potter yang berjudul Harry Potter and Chamber of Secrets.
Saya sedang di toko buku ingin membeli komik. Biasanya kalau saya di toko buku, sebelum membayar di kasir saya berkeliling dulu melihat barang lainnya. Sampai di bagian Best Seller, saya melihat buku dengan sampul seorang anak laki-laki memegang ekor burung berwarna merah. Saya baca sinopsisnya di sampul belakang dan rupanya tentang dunia sihir. Saya berpikir menarik juga jadi saya memutuskan untuk membelinya. Tidak langsung saya baca tapi saya masukkan ke daftar tunggu membaca.
Beberapa hari kemudian, saya membaca berita mengenai buku Harry Potter. Ternyata buku yang saya punya adalah buku kedua. Diberitakan bahwa buku Harry Potter ternyata menjadi bacaan laris. Berita itu membuat saya membuka buku Harry Potter yang saya beli... dan itu menjadi bacaan favorit saya sepanjang masa!!!
Buku Harry Potter merupakan investasi terbaik yang pernah saya beli dalam buku. Semua karena saya tertarik dengan sampulnya...
*Hari 23 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 27 Maret: Hari Penilaian
Jika Anda harus menilai buku favorit Anda dari sampulnya, maukah Anda tetap membacanya?
Kata orang sih begitu. Katanya jangan menilai sesuatu dari penampilan luarnya saja. Sering digunakan jika kita menilai seseorang. Kita harus mengenal seseorang lebih lama baru bisa menilai baik buruknya dia.
Begitu juga dengan buku. Kadang buku dengan sampul terjelek ternyata memiliki cerita bagus. Bahkan bisa sebaliknya, buku dengan sampul bagus ternyata ceritanya jelek banget. Kadang saya memilih buku berdasarkan review yang ada. Namun begitu ada beberapa buku yang langsung saya beli tanpa baca review hanya karena saya tertarik sampulnya.
Salah satunya adalah buku Harry Potter yang berjudul Harry Potter and Chamber of Secrets.
Saya sedang di toko buku ingin membeli komik. Biasanya kalau saya di toko buku, sebelum membayar di kasir saya berkeliling dulu melihat barang lainnya. Sampai di bagian Best Seller, saya melihat buku dengan sampul seorang anak laki-laki memegang ekor burung berwarna merah. Saya baca sinopsisnya di sampul belakang dan rupanya tentang dunia sihir. Saya berpikir menarik juga jadi saya memutuskan untuk membelinya. Tidak langsung saya baca tapi saya masukkan ke daftar tunggu membaca.
Beberapa hari kemudian, saya membaca berita mengenai buku Harry Potter. Ternyata buku yang saya punya adalah buku kedua. Diberitakan bahwa buku Harry Potter ternyata menjadi bacaan laris. Berita itu membuat saya membuka buku Harry Potter yang saya beli... dan itu menjadi bacaan favorit saya sepanjang masa!!!
Buku Harry Potter merupakan investasi terbaik yang pernah saya beli dalam buku. Semua karena saya tertarik dengan sampulnya...
*Hari 23 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 27 Maret: Hari Penilaian
Jika Anda harus menilai buku favorit Anda dari sampulnya, maukah Anda tetap membacanya?