Hogwash School for Wizards merupakan sekolah sihir paling terkenal di dunia sihir dan Barry Trotter merupakan muridnya yang paling terkenal. Semua kepopuleran itu berawal dari JG Rollins menerbitkan buku Barry Trotter and the Philosopher’s Scone (di Amerika diterbitkan dengan judul Barry Trotter and the Magic Biscuit) dan meraih sukses internasional. Barry menjadi bagian dari penting dari sekolah, terutama dari segi pendanaan, sehingga Hogwash setuju untuk mengijinkan Barry tinggal di Hogwash sampai kapan pun. Barry sekarang berumur 22 tahun, dan dia tidak harus mengerjakan semua pekerjaan yang semestinya dilakukan murid sekolah pada umumnya. Kerjaannya hanya bersenang-senang menikmati hidup dan menggoda gadis2 (setidaknya dari kalangan Muddles yang bodoh). Namun kenikmatan Barry mulai terancam saat film Barry Trotter and the inevitable Attempt to Cash-In sudah selesai diproduksi dan siap diedarkan. Perusahaan Wagner Bros. pun memulai kegiatan marketing di seluruh dunia. Hogwash pun terancam diserbu para Muddles yang berdatangan untuk mencari souvenir dari sekolah tersebut, mengambil dan menjualnya die-Buy. Film itu harus dihentikan. Barry, Ermine Cringer dan Lon Measly harus menemukan cara menaklukkan Hollywood… (sinopsis buatan saya di Goodreads)
Those who do not remember the past are condemned to repeat it. (George Santayana) Bayangkan bahwa kita adalah seorang Muggle. Pada usia 11 tahun, menerima surat melalui burung hantu yang menyatakan kita masuk ke Sekolah Sihir Hogwarts. Apa reaksi pertama kita dan orang tua?
Kaget! Ternyata ada ya komunitas sihir dan mereka punya sekolah lagi. Selagi orang tua mengumpulkan informasi mengenai dunia sihir, saya sudah sibuk meneliti barang-barang apa yang harus dibawa ke Hogwarts. Tongkat, jubah, tidak ketinggalan tentu buku-buku. Saatnya berbelanja ke Diagon Alley. Dunia yang baru buat saya dan orang tua. Ini adalah tempat pertama kita berinteraksi dengan komunitas sihir. Apa yang saya lihat sepanjang jalan membuat kagum. Jubah sudah dibeli, tongkat sudah dipilih, mari berbelanja buku pelajaran. Memasuki Flourish & Blotts, disambut tumpukan buku dengan judul yang tidak akan kita temukan di dunia Muggle. Salah satu buku yang wajib dibeli adalah Sejarah Sihir karangan Bathilda Bagshot. Semua buku sudah lengkap. Mari pulang. Sampai di rumah, membuka belanjaan. Sebagai orang awam, saya mengambil buku Sejarah Sihir. Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang dunia sihir. Langkah pertama, tentu mengetahui sejarahnya. Saya ingin mengetahui lebih dalam kenapa dunia sihir merahasiakan keberadaannya dan apa yang menyebabkannya. Siapa saja tokoh terkenal di dunia sihir, yang baik maupun jahat. Kejadian-kejadian apa yang dianggap penting di dunia sihir. Dengan membaca Sejarah Sihir, saya punya bekal awal untuk memasuki Hogwarts dan dunia sihir. Bahwa saya tidak akan terlalu kaget dengan segala keajaiban dunia sihir. Untuk memasuki dunia baru, bukankah kita perlu mengenal lebih dulu seperti apa dunia itu? Buku Sejarah Sihir memberikan saya keterangan awal mengenai dunia sihir. Saya juga memberikan buku ini kepada orang tua saya untuk dibaca. Dengan membaca buku ini, mereka tidak akan terlalu khawatir untuk melepas anaknya ini ke dunia sihir. Setidaknya membiasakan diri dengan barang sihir yang mungkin akan bertambah banyak jika anaknya pulang dari Hogwarts nanti hehehe. Jika buku ini nyata, wah bisa dipastikan saya akan baca berkali-kali. Bayangkan, sejarah mengenai sihir ada dalam sebuah buku! Sebagai penikmat sejarah, saya berusaha mengambil hikmah dari sejarah yang saya baca. Lalu hikmah apa yang bisa saya ambil dari buku Sejarah Sihir. They're not that different than us Dunia sihir mempunyai mekanisme sendiri dalam mengatur komunitasnya, sama seperti Muggle. Dunia sihir masih memiliki pandangan yang mengagungkan Darah-Murni, sebagaimana Muggle memperlakukan sesamanya yang dianggap minoritas. Itu hanya sedikit pelajaran yang bisa saya dapat sebagai Muggle. Malam ini saya akan menghabiskan buku Sejarah Sihir untuk ke-3 kalinya. |
Archives
January 2014
Categories
All
|