Segala sesuatu di dunia ada ketidaksempurnaan. Macam-macam bentuknya. Tahukah kalian bahwa di balik ketidaksempurnaan itu menunggu suatu keindahan untuk ditemukan? Ah sedikit lebay penjelasan saya hehehe.
Saya ini senang sekali jika harus mengoreksi tulisan dari teman-teman saya. Bukan berarti saya ahli bahasa ya hehehe. Entah kenapa, saya suka gatel sendiri kalau baca tulisan berantakan. Bisa jadi typo atau tidak sesuai huruf kapitalnya. Bisa juga ada kalimat aneh yang ketika dibaca gak enak banget. Yang seperti itu, jadi santapan saya. Hitung-hitung jadi editor dadakan.
Dengan jadi editor, terkadang saya jadi tahu apa pemikiran seseorang. Saya juga tahu informasi yang ingin disampaikan oleh si penulis. Paling utama, diskusi. Kadang kita berdiskusi kenapa harus begini kalimatnya. Saya pernah memarahi adik saya karena penulisan dia berantakan padahal ini buat pitching hehehe. Iya kadang saya galak.
Bukan berarti saya tidak butuh dikoreksi. Saya juga suka meminta feedback dari orang lain ketika saya selesai menulis. Apalagi untuk dokumen-dokumen resmi, wajib banget itu. Toh saya juga bisa membuat kesalahan kan.
Saya rasa kebiasaan ini ditularkan oleh atasan saya. Dia bisa dengan teliti memeriksa tulisan saya dan memberikan komentar. Sedikit demi sedikit, saya jadi mengikuti gaya dia. Apalagi ini berkaitan juga dengan hobi saya menulis, jadi klop deh.
Saya akan terus belajar untuk bisa menulis dengan baik.
*Hari 37 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 10 April: Ketidaksempurnaan
Ketidaksempurnaan — dalam benda-benda, orang, tempat — menambah karakter pada hidup. Ceritakan tentang ketidaksempurnaan yang Anda sukai.
Saya ini senang sekali jika harus mengoreksi tulisan dari teman-teman saya. Bukan berarti saya ahli bahasa ya hehehe. Entah kenapa, saya suka gatel sendiri kalau baca tulisan berantakan. Bisa jadi typo atau tidak sesuai huruf kapitalnya. Bisa juga ada kalimat aneh yang ketika dibaca gak enak banget. Yang seperti itu, jadi santapan saya. Hitung-hitung jadi editor dadakan.
Dengan jadi editor, terkadang saya jadi tahu apa pemikiran seseorang. Saya juga tahu informasi yang ingin disampaikan oleh si penulis. Paling utama, diskusi. Kadang kita berdiskusi kenapa harus begini kalimatnya. Saya pernah memarahi adik saya karena penulisan dia berantakan padahal ini buat pitching hehehe. Iya kadang saya galak.
Bukan berarti saya tidak butuh dikoreksi. Saya juga suka meminta feedback dari orang lain ketika saya selesai menulis. Apalagi untuk dokumen-dokumen resmi, wajib banget itu. Toh saya juga bisa membuat kesalahan kan.
Saya rasa kebiasaan ini ditularkan oleh atasan saya. Dia bisa dengan teliti memeriksa tulisan saya dan memberikan komentar. Sedikit demi sedikit, saya jadi mengikuti gaya dia. Apalagi ini berkaitan juga dengan hobi saya menulis, jadi klop deh.
Saya akan terus belajar untuk bisa menulis dengan baik.
*Hari 37 dari 365 hari tantangan menulis
Tema 10 April: Ketidaksempurnaan
Ketidaksempurnaan — dalam benda-benda, orang, tempat — menambah karakter pada hidup. Ceritakan tentang ketidaksempurnaan yang Anda sukai.